Jumat, 28 Februari 2014

Sehari Tanpa Handphone? Kenapa Tidak. Cobalah

Wah pasti banyak yang akan protes jika membaca judul artikel ini. Bisakah anda hidup sehari tanpa handphone? Ya setidaknya untuk sehari? Sehari dalam setahun? Sehari dalam sebulan? Atau malah sehari dalam seminggu? Bisakah anda jauh-jauh dari handphone anda?
Ya kita tahu bahwa handphone sekarang semakin canggih dan semakin memiliki peran dalam kehidupan seorang profesional. Sebuah handphone sekarang tidak hanya dapat dipergunakan untuk menelepon dan mengirimkan sms saja. Dengan kecanggihan aplikasi-aplikasi modern, anda bahkan bisa “menggerakkan” kantor anda. Berkirim email, melakukan percakapan tatap muka, mengakses internet, sosial media, membuat dan melihat presentasi, handphone anda sudah bisa melakukannya.
Tetapi dengan segala kecanggihannya yang membuat kehidupan kita “terlihat” semakin mudah, kita tidak menyadari bahwa handphone membuat hidup kita seringkali “tersiksa” dan tidak nyaman. Kita seolah-olah dikejar-kejar dan dipaksa untuk terus bekerja saat dirumah, saat libur dan bahkan saat tidur. Dengan handphone yang terus menyala, seolah tidak ada alasan untuk tidak menjawab panggilan telepon, respon email, ataupun sekedar komen pada status di akun facebook anda. Terkadang, seolah itulah harga dari sebuah kata profesionalisme dan kewajiban anda dalam bekerja. Handphone seolah wajib menyala 24 jam.
Saya pribadi pernah melakukannya beberapa kali, setidaknya karena ketidaksengajaan saya. Entah karena handphone saya hilang, ataupun karena ngehang, ataupun juga karena tidak ada pulsa. Tapi melakukan hal itu sangat melegakan. Dalam waktu paling sibuk, setidaknya saya bisa menerima puluhan panggilan telepon, dari atasan, dari wartawan, dan juga dari istri saya. Anda bisa bayangkan, betapa terangkatnya beban saya ketika saya mematikan handphone saya. Tidak ada kebisingan dipagi hari, ataupun panggilan dadakan di malam hari atas nama urgent dan deadline. Ya meskipun memang, begitu handphone saya aktif, banyak yang ngomel-ngomel dan complain ke saya. Apalagi dengan profesi saya sebagai seorang praktisi komunikasi, membuat persepsi orang bahwa handphone itu haram hukumnya jauh dari tangan saya.
Saya pribadi menyarankan anda semua untuk melakukan itu. Setidaknya sehari dalam sebulan. Ya jika anda seorang profesional yang takut dimarahi atasan, rekan kerja ataupun klien, anda bisa melakukannya di waktu libur, ataupun pada akhir pekan. Anggap saja, anda memang benar-benar ingin menikmati akhir pekan anda bersama keluarga ataupun orang-orang yang anda cintai. Cobalah.
Blog ini juga dapat anda baca pada : 
http://fakhrurrojihasan.wordpress.com/2014/02/28/sehari-tanpa-handphone-kenapa-tidak-cobalah/
dan 
https://www.facebook.com/notes/fakhrurroji-hasan/sehari-tanpa-handphone-kenapa-tidak-cobalah/10152205691843232